Master Telko (MT)

Rabu, 21 Desember 2011

Hand Over (HO)


Hand Over (HO) ialah proses perubahan pelayanan/peng-handle-an sebuah Mobile Station (MS) dari suatu cell ke satu cell lain dikarenakan adanya pergerakan MS yang menjauhi cell awal dan mendekati cell baru. Hand Over hanya terjadi pada saat MS sedang melakukan hubungan dengan MS lain. Kalau perubahan peng-hadle-an terjadi pada saat MS sedang bebas (tidak melakukan call) maka proses itu disebut Location Update, bukan hand over.
Mekanisme Hand over dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
  • Make Before Break, pada mekanisme ini, sebelum MS terhubung dan dilayani oleh cell yang baru, maka hubungan dengan cell lama tidak akan diputus. Hubungan dengan cell lama hanya akan diputus bila hubungan dengan cell baru sudah dapat dilakukan. Mekanisme ini dapat dilihat pada gambar di atas. Mekanisme ini dikenal juga dengan sebutan Soft Hand Over.
  • Break Before Make, pada mekanisme ini, MS akan memutuskan hubungan dengan cell lama walupun hubungan dengan cell baru belum tercapai. Akibatnya akan ada suatu periode waktu yang singkat dimana MS tidak dilayani oleh cell manapun. User akan merasakan akibat dari hal ini dalam bentuk terputusnya pembicaraanya sesaat.
Bila dilihat dari lingkup perpindahannya, maka HandOver bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
  • HandOver Intra BSC, yaitu perpindahan peng-handle-an suatu MS dari satu cell ke cell lain, dimana kedua cell tersebut terhubung ke satu BSC yang sama.
  • HandOver Inter BSC, yaitu perpindahan peng-handle-an suatu MS dari satu cell ke cell lain, dimana kedua cell tersebut terhubung ke dua BSC yang berbeda, tapi masih dalam satu MSC yang sama.
  • HandOver Inter MSC, yaitu perpindahan peng-handle-an suatu MS dari satu cell ke cell lain, dimana kedua cell tersebut terhubung ke dua BSC yang berbeda, dan masing-masing BSC terhubung ke MSC yang berbeda juga.
Gambar di bawah ini menunjukan tahapan proces yang terjadi dalam sebuah handover inter BSC.

  1. MS menerima sinyal dari cell existing (lama) dan cell baru, serta melaporkan besar ukuran kuat sinyal yang diterima dari kedua cell tersebut ke cell lama dan selanjutnya ke BSC lama.
  2. Di MSC existing terjadi proces perhitungan untuk menentukan apakah akan dilakukan HandOver (HO) atau tidak. Bila hasilnya memutuskan bahwa perlu dilakukan handover, maka BSC existing akan mengirimkan sinyal permintaan handover ke MSC, dimana dalam sinyal ini terdapat informasi tentang cell tujuan handover, yaitu cell baru yang nantinya akan melayani MS tersebut.
  3. MSC akan mengetahui BSC mana yg mengontrol cell tujuan (Cell Baru) dan MSC akan mengirim sinyal permintaan handover ke BSC baru tersebut.
  4. BSC yang baru akan memerintahkan cell yang baru untuk mengalokasikan  sebuah chanel traffic (TCH) yang  nantinya akan digunakan oleh MS.
  5. BSC yang baru akan mengirimkan sinyal perintah melakukan  handover ke MS melalui MSC dan BSC yang lama. Sinyal ini mengandung informasi radio resource (frekuensi dan timeslot yang akan digunakan oleh MS di cell baru.
  6. MS akan berusaha melakukan pendudukan ke channel traffic (TCH) di cell yang baru  berdasarkan informasi yang diterimanya pada point 5. Pada sat ini BSC yang baru akan memberitahu MSC bahwa permintaan handover telah terdeteksi.
  7. BSC akan mengirimkan informasi phisycal radio resource berupa time correction dan  frequency correction ke MS. Selanjutnya MS akan membangun koneksi signaling ke BSC yang baru.
  8. Melalui koneksi signaling yang ada, MS akan memberitahukan BSC yang baru dan MSC bahwa proces handover telah selesai, hal ini dilakukan dengan mengirimkan sinyal handover complete.
  9. MSC akan memerintah BSC yang lama untuk me-release channel traffic (TCH) yang digunakan oleh MS di BSC itu.
  10. BSC yang lama akan memerintahkan cell yang lama untuk me-release channel traffic (TCH) yang digunakan oleh MS di cell tersebut. Dan selanjutkan MS akan dilayani oleh cell yang baru.


BTS


Abis-Interface

Abis-Interface adalah interface antara BTS dan BSC. Abis-interface adalah sebuah interface PCM 32, sama seperti interface terestrial lainnya di GSM. Kecepatan transmisi pada Abis-interface adalah 2.048 Mbps, yang dibagi dalam 32 kanal dengan kecepatan masing-masingkanal sebesar 64 Kbps. Protocol-protocol di Abis-interface sangat bersifat vendor specifik, konsekwensinya, sebuah BTS dari pabrikan vendor A tidak bisa dihubungkan dengan BSC dari pabrikan vendor B. Gambar di bawah ini menunjukan stack protocol OSI pada Abis-interface.

A-Interface


A-Interface  adalah interface antara BSC dan MSC. Secara phisik, A-interface terdiri dari satu atau lebih link PCM antara MSC dan BSC, dimana tiap-tiap linknya berkapasitas 2 Mbps. A-interface dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
  • Bagian antara BTS dan TRAU, dimana data yang ditansmisikan masihd alam bentuk yang dikompress.
  • Bagian antara TRAU dan MSC, diman adata yang ditransmisikan tidak dalam bentuk yang dikompress.
A-interface menggunakan SS7 dengan SCCP sebagai usre partnya.GSM menggunakan signalling standart yang sudah ada  (SS7 plus SCCP) pada A-interface dan sebuah applikasi baru, yaitu BSSAP (Base Station Sub-system Application Part). BSSAP dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : Base Station Sub-system Management Application Part (BSSMAP) dan Direct Transfer Application Part (DTAP). Gambar di bawah ini menunjukan diagaram A-Interfcae dalam stack OSI layer.

 
BSSMAP terdiri dari informasi yang ditransmisikan antara BSC dan MSC, dimana informasi tsb diproces oleh BSC. Seperti PAGING, HND_CMD, dan informasi RESET. Secara umum, BSSMAP mengandung semua informasi yang dipertukarkan sebagai Radio Resource Management antara MSC dan BSC, dan juga message yang digunakan sebagai control task antara BSC dan MSC.
DTAP mengandung semua informasi yang dipertukarkan antara sebuah subsystem NSS dan MS. Message-message ini transparan untuk BSS. Message-message ini meliputi semua informasi yang digunakan untuk Mobility Management, kecuali LOC_UPD_REQ, IMSI_DET_IND, dam CM_SERV_REQ

B-interface


B-interface adalah interface antara MSC dan VLR. Biasanya, MSC dan VLR adalah merupakan network element yang tergabung jadi satu. Pada saat awal GSM didesign, ada ide untuk menjadikan MSC dan VLR sebagai 2 network element yang terpisah. Tapi karena saat itu ditemukan banyak kekurangan pada protokol antara MSC dan VLR, maka hal ini memaksa untuk di-implementasikannya solusi proprietary (vendor specific sloution) sebagai interface antara MSC dan VLR. Karena itulah, sejak GSM pahse2 diperkenalkan pertama kalinya, B-interface tidak lagi dianggap sebagai interface external. sehingga B-interface tidak dijelaskan secara khusus pada Rekomsndasi GSM 09.02. Rekomendasi ini hanya menjelaskan panduan dasar bagaimana cara menggunakan B-interface